"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."


Langkah,
sayup gemuruh senja yang keruh
takkala garis nasib melengkung di ujung gerimis
memilih cakrawala serintik tak berlapis awan menjulang
kembali burung-burung selatan pada sepucuk ilalang rindu

Rezeki,
ucap pertama lalu pengampunan berbisik
suci menadah penyesalan
kurenung keikhlasan
menemui
-Mu

Pertemuan,
di akhir tahun dengan sembari nyanyian sepi
pagi menembus tabir-tabir sunyi
petang menempuh buana doa
malam menjelma penjara
menepi di ujung
letih

takdir mengerti
di akhir titik
:Mati

"Aku hanya sekedar memastikan pada jiwaku, bahwa keindahan-keindahan itu tetap ada dan tetap hidup serta bersemayam dalam kesunyian ragaku. Sekiranya hati itu harus merangkak dalam selubung kabut kegetiran atau pun berada dalam kematian panjang, penderitaanlah yang menuntun jiwaku semakin tegar dan bisa bertahan di sampai hari ini. - Duka Cita - Keluh Pesah - Kesedihan - Gelak tawa kebahagian sungguhku tak bisa di pungkiri rasa itu ."

Senin, Maret 09, 2009

Doa

Tuhan, beri aku petunjuk. untuk memahami kehidupan. kalau hendak kuturutkan suara hati, aku ingin lenyap ke dalam rimba-rimba angan. menyerahkan nafas pada sungai mengaduh. menjelma arus harapan, dingin dan parau memercik uraian bening, terseka di pipi mengintan cahaya, dipakai bersuci demi setapak keyakinan.
Tuhan, beri aku ilmu. untuk memahami manusiamu. lidahnya fasih menebar jala kesombongan, senyum akan pujian terbina latar hina. lontarkan prasangka iri dalam ambisi, buat kehendak dan mimpi sendiri.
Tuhan, beri aku upaya. untuk memahami arti kalbu. untuk ku kenali diriku, kepekaan geloranya sampai ke puncak belukar, dan bertambat lekuk nafsu. bersenggama dengan kata, lalu meleburkannya menjadi makna berserakan. tersapu akal, memungut serpihan dosa, di celah-celah gerak waktu.
Tuhan, bagaimana akan ku ikhlas. segala perubahan tak mungin kukawal, perlu dilembutkan jiwaku, tentang arah perasaan, kemana tertuju sebelum memahami keterlibatan-Mu .