
Inikah akhir duniaku
Kau hempaskan jarimu di ujung banda
Tercenganglah seluruh dunia
Tuhan mungkin Kau abaikan
Tak ku dengarkan peringatan
Kusakiti engkau sampai perut bumi
Maafkan kami ya robbi
Engkau yang perkasa pemilik semesta
Biarkanlah kami songsong matahari
Engkau yang pengasih ampunilah dosa
Memang semua ini kesalahan kami
Oh... Tuhan ampuni kami
Ou..oh... Tuhan tolonglah kami
Tuhan ampuni kami
Tuhan tolonglah kami
Indonesia Menangis
oleh: Sherina
:Aceh 26 Desember 2004:

Hari Minggu, 26 Desember 2004 saat itu ibu pertiwi berduka dan alam sedikit mengetuk tanda kebesaran NYA hingga Indonesia menangis.
Berlarian bagai jejeran semut senja
Panik sembraut wajah yang kosong
Sejuta mimpi tertatih langkah
Menapak jarak terentang-rentang
Mengayun . .
Mengulung Ombak lara kepedihan
Mencari arah dan tujuan berusaha lepas dari petaka langit, "dimana kau bisa bersembunyi dari azab kecil-KU". Gelap serasa mencekam tanpa kicau burung tanpa gemirisik dedaunan yang terdengar hanya deru air yang menderas mendung semakin mencekam seakan mengancam alam pesona mu Serambi Mekah.
lembut nian tanda-tanda selendangku kan?
merebah, menghampiri, menyapa duhai kau durjana. .
ini kemurkaan-Ku !!

Maka saksiakanlah “Inilah kemahakusaan dan Kebesaran-Ku”
Maka saksikanlah “Inilah Kehendak-Ku, yang tak terbantahkan oleh apa pun juga”
Apakah engkau sudah tak lagi mengharapkan rahmat dan ridha-Ku ?
hidup terus hidup tanpa lari dari putaran waktu yang mengulas kehidupan, merasuk kering dalam sumsum nafsu menusuk hati mengiris hati yg membatu hingga menerka-nerka Izrail datang.