"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."


Langkah,
sayup gemuruh senja yang keruh
takkala garis nasib melengkung di ujung gerimis
memilih cakrawala serintik tak berlapis awan menjulang
kembali burung-burung selatan pada sepucuk ilalang rindu

Rezeki,
ucap pertama lalu pengampunan berbisik
suci menadah penyesalan
kurenung keikhlasan
menemui
-Mu

Pertemuan,
di akhir tahun dengan sembari nyanyian sepi
pagi menembus tabir-tabir sunyi
petang menempuh buana doa
malam menjelma penjara
menepi di ujung
letih

takdir mengerti
di akhir titik
:Mati

"Aku hanya sekedar memastikan pada jiwaku, bahwa keindahan-keindahan itu tetap ada dan tetap hidup serta bersemayam dalam kesunyian ragaku. Sekiranya hati itu harus merangkak dalam selubung kabut kegetiran atau pun berada dalam kematian panjang, penderitaanlah yang menuntun jiwaku semakin tegar dan bisa bertahan di sampai hari ini. - Duka Cita - Keluh Pesah - Kesedihan - Gelak tawa kebahagian sungguhku tak bisa di pungkiri rasa itu ."

Sabtu, Januari 17, 2009

sajak:kekecewaan

"mencoba menggali rasa kehampaan yang selalu hidup dalam kekecewaan"

air mata menetes penantian
rela ikhlas ku bertahan
berhaus darah kegelisahan
seolah pasrah
jatuhkan sesal tak berarah

kisah,
kukira rindu padamu hanya sebatas cinta
sehening angin pupuskan
koyakan malam
melebur dengan keindahan rasa
yang terapung dibawah pori-pori alam
atau
rinduku adalah telaga penuh nisan
dan para gagak yang anggun menukik indah
pada selengkung purnama di pucuk kamboja
tulang-berulang kesetiaan
hilang dalam ruang cacat :kekecewaan