
melarutkan harinya di ujung pena
berpisah kerinduan secarik kertas
: coret mencoret sketsa dini-hari
melilit ujung ruang pada jam dinding berdetak
batas rindu di sisi jendela pun menghela nafas
seolah potongan-potongan kisah berantakan di lantai
sementara penghuni kenangan, tertitip sayapnya
pada huluan meja dengan segelas sajak kopi hitam
menawarkan sebatang kesedihan, tuk menyamarkan
kebahagiaannya lalu tersematkan di dada
kemunafikan menulis hari ini. dengan bersahut
Ah, itu kan kemarin yang berkata