
begitu mesra birahi memuja lekuk tubuhmu
terlanjur hasrat menyulutkan rindu
serantai kisah menadah sebutir harapan
meresahkan angin menyampaikan pesan
entah pengakuan sepi semakin kusut
menatap bulan bercermin ke laut
sunyi menawan hati mengeja luka
terlalu perih merajut pintalan kata
aku ingin menyemai mimpi, membujur kaku di senyummu
bukankah surat darimu kebisuan kain putih berlapis kelabu
teramat jarang kubaca, sebagai isyarat janji melebur kekecewaan
semoga ini bukan kutukan puisi, dari lingkar jemari manis;kesetiaanku