"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."


Langkah,
sayup gemuruh senja yang keruh
takkala garis nasib melengkung di ujung gerimis
memilih cakrawala serintik tak berlapis awan menjulang
kembali burung-burung selatan pada sepucuk ilalang rindu

Rezeki,
ucap pertama lalu pengampunan berbisik
suci menadah penyesalan
kurenung keikhlasan
menemui
-Mu

Pertemuan,
di akhir tahun dengan sembari nyanyian sepi
pagi menembus tabir-tabir sunyi
petang menempuh buana doa
malam menjelma penjara
menepi di ujung
letih

takdir mengerti
di akhir titik
:Mati

"Aku hanya sekedar memastikan pada jiwaku, bahwa keindahan-keindahan itu tetap ada dan tetap hidup serta bersemayam dalam kesunyian ragaku. Sekiranya hati itu harus merangkak dalam selubung kabut kegetiran atau pun berada dalam kematian panjang, penderitaanlah yang menuntun jiwaku semakin tegar dan bisa bertahan di sampai hari ini. - Duka Cita - Keluh Pesah - Kesedihan - Gelak tawa kebahagian sungguhku tak bisa di pungkiri rasa itu ."

Jumat, April 10, 2009

Miniatur Istana Cinta

selamat datang di sini kidung kenangan, sahut serat jantung. yang terperas dari tinta air mata. Mari kuantar kau pada sebuah miniatur istana cinta.yang kubangun dari kemunafikan janji. danhijau rerumputan kesetiaan erat mengikis rindu yang nyeri.

di sini tabah hanya sebagai pondasi. liat lah kecantikan hasrat . lantaran cintanya telah menggunung dan meneteskan larva kuciptakan, taman mimpi agar mudah di seberangi jiwa yang kerdil.

di sisi tiang tak terjamah ramah. merambat sekuntum racun berbisa yang bisa mengokohkan kerajaan kirana. dengan sketsa garis patah-patah yang tak jelas.kupancang syair-syair gulita melukiskan kebencian, menerobos masuk melalui celah-celah kulit.

di lantai yang beralas rumbia kerinduan, dapat kau temukan kepingan-kepingan kebahagian, diantara serakan-serakan hati yang tak utuh lagi. hancur, pecah, berantakan oleh sebuah kekuatan serat ego. yang lewat ketajaman pedangnya menghunuskan pada sulur waktu.

tapi, maafkanlah..
jika dalam penyambutan ini, ranjang kesetiaan belum bisa dihadirkan.penuh dengan muntahan doa tak kunjung henti.