menjelang hari ulang tahun perkawinan kita
yang jatuhnya tepat pada dini hari nanti, kau
wanita setia penyulam nafasku dari celah-celah
bening alismu mengajariku caranya bersyukur
kini memasuki usia dua puluh empat tahun
kehadiranmu menemani bait-bait puisiku
melukiskan cemas, menata kata dalam menulis
makna kehidupan begitu roman kesederhana cinta
gamang di bibirmu menyimpan resah , mataku
mencuri pandang setiap gerak tubuhmu
bila kuingat tentang masa susah kita yang indah
mengembalikan catatan rindu terlupakan