"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."


Langkah,
sayup gemuruh senja yang keruh
takkala garis nasib melengkung di ujung gerimis
memilih cakrawala serintik tak berlapis awan menjulang
kembali burung-burung selatan pada sepucuk ilalang rindu

Rezeki,
ucap pertama lalu pengampunan berbisik
suci menadah penyesalan
kurenung keikhlasan
menemui
-Mu

Pertemuan,
di akhir tahun dengan sembari nyanyian sepi
pagi menembus tabir-tabir sunyi
petang menempuh buana doa
malam menjelma penjara
menepi di ujung
letih

takdir mengerti
di akhir titik
:Mati

"Aku hanya sekedar memastikan pada jiwaku, bahwa keindahan-keindahan itu tetap ada dan tetap hidup serta bersemayam dalam kesunyian ragaku. Sekiranya hati itu harus merangkak dalam selubung kabut kegetiran atau pun berada dalam kematian panjang, penderitaanlah yang menuntun jiwaku semakin tegar dan bisa bertahan di sampai hari ini. - Duka Cita - Keluh Pesah - Kesedihan - Gelak tawa kebahagian sungguhku tak bisa di pungkiri rasa itu ."

Minggu, April 05, 2009

Berlayarlah Dengan Bendera Atas Nama Diri


: 5 1 - 3 7 4

Ingin kuajak dirimu serta dalam pelayaran mencari sepi
Tentang cinta dan rahasia waktu juga maqom tempat menuju
Tetapi kita punya alamat sendiri-sendiri, cobalah mencari
Punya tujuan sendiri-sendiri meski sama berperahu puisi

Gerimis itu penanda berpisah seperti jejak di setiap pulang
Sebagai tanda sapa yang memulangkan rindu ke asal sunyi
Meski kenangan terus menghidu asinnya buih seperti katamu
Pelayaran kita menempuh waktu tak bisa dibagi, sudah begitu

Ingin kuajakamu serta dalam serta palayaranku membuka rahasia
Tentang kesetian dan arah angin juga alamat untuk kembali
Tetapi kita punya perahu sendiri-sendiri untuk menuju dermaga sunyi
Jikapun pernah bersua bukan untuk tak saling berpisah, begitulah waktu

Maka layarilah lautmu sambil membaca gerakan angin
Mencari-cari jejak hakikat, yang mana emas yang mana loyang
Sungguh puisi hanyalah kata tetapi bukan berarti busa
Rajutlah ia menjadi layar sebagai bekal menuju kesana
Dengan atas nama diri sendiri begitulah kita menuju mati